Minggu, 24 Juni 2012


Nama                          : Tibyan Dimas Marham     
Kelas                           : 3KA24
NPM                           : 12109242
Mata Kuliah              : Bahasa Indonesia 2

91 Persen Remaja Mulai Merokok Karena Terpengaruh Iklan

Jakarta, Perokok pemula banyak dari kalangan remaja. Usia labil para remaja ini makin gampang terpengaruh untuk merokok karena gencarnya iklan rokok. Berdasarkan penelitian Komnas Perlindungan Anak tahun 2007 didapatkan sekitar 91,7 persen remaja berusia 13-15 tahun mulai merokok akibat pengaruh iklan. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh iklan rokok terhadap seseorang hingga akhirnya ia mulai merokok. Kondisi ini tak lepas dari banyaknya iklan subliminal, yaitu teknik yang mengeskpose individu terhadap suatu produk, nama dagang atau rangsangan produk lain yang mana seseorang tidak menyadari bahwa dirinya sedang terekspose. Tanpa sadar informasi yang diterima ini akan masuk ke alam tidak sadarnya yang kemungkinan besar mempengaruhi aksinya.
Merokok saat remaja membuatnya berisiko kena masalah kesehatan yang serius karena masih berada pada usia pertumbuhan. Rokok ini tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan pada tingkat fisik namun juga emosionalnya. Para ahli mengungkapkan risiko kesehatan merokok pada remaja jauh lebih buruk dibanding dengan orang dewasa yang merokok. Berikut ini beberapa masalah yang bisa muncul jika remaja merokok seperti dikutip dari Livestrong, Selasa (22/5/2012) yaitu:

1.   Mengganggu performa di sekolah
Remaja yang merokok akan mengalami penurunan dalam nilai olahraganya karena tidak bisa berjalan jauh atau berlari cepat seperti sebelum merokok. Jika ikut ekstrakurikuler musik akan membuatnya tidak maksimal saat main musik, serta menurunkan kemampuan memori otaknya dalam belajar yang bisa mempengaruhi nilai-nilai pelajarannya.

2.   Perkembangan paru-paru terganggu
Tubuh berkembang pada tahap pertumbuhannya, dan jika seseorang merokok pada periode ini bisa mengganggu perkembangan paru-parunya. Terlebih jika remaja merokok setiap hari, maka bisa membuatnya sesak napas, serta batuk yang terus menerus, dahak berlebihan dan lebih mudah terkena pilek berkali-kali.

3.   Lebih sulit sembuh saat sakit
Ketika remaja sakit maka mereka akan lebih sulit baginya untuk bisa kembali sehat seperti semula karena rokok mempengaruhi sistem imun di dalam tubuh. Rokok ini juga memicu masalah jantung di usia muda serta mengurangi kekuatan tulang.


4.   Kecanduan
Remaja yang merokok cenderung menjadi kecanduan terhadap nikotin yang membuatnya lebih sulit untuk berhenti merokok. Saat ia memutuskan untuk berhenti merokok, maka gejala emosional seperti depresi, insomnia, mudah marah dan masalah mentalnya bisa berdampak negatif pada kinerja sekolah serta perilakunya.

5.   Terlihat lebih tua dari usianya
Orang yang mulai merokok di usia muda akan mengalami proses penuaan lebih cepat (penuaan dini). Ia akan memiliki garis-garis di wajah serta kulit lebih kering sehingga penampilannya akan lebih tua dibanding usianya. Selain itu rokok juga membuat remaja memiliki jerawat atau masalah kulit lainnya, serta gigi yang kuning.



Review

1.1   Abstrak
Dalam artikel ini, penulis ingin menyampaikan kepada para pembaca bagaimana iklan rokok sangat mudah mempengaruhi remaja untuk merokok. Berdasarkan penelitian tahun 2007, 91,7% remaja mulai merokok akibat pengaruh iklan. Selain itu, penilis juga ingin menyampaikan bahaya merokok bagi kesehatan remaja.

1.2   Permasalahan
1.       Bagaimana iklan rokok sangat berpengaruh bagi remaja?
2.       Bagaimana dampak kesehatan bagi remaja yang merokok?

1.3   Tujuan
1.       Menyadarkan remaja akan bahaya iklan rokok.
2.       Meningkatkan pengetahuan bahaya merokok.

1.4   Metode Penelitian
a.       Iklan rokok sangat berpengaruh bagi remaja.
Berdasarkan penelitian Komnas Perlindungan Anak tahun 2007 didapatkan sekitar 91,7 persen remaja berusia 13-15 tahun mulai merokok akibat pengaruh iklan. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh iklan rokok terhadap seseorang hingga akhirnya ia mulai merokok. Kondisi ini tak lepas dari banyaknya iklan subliminal, yaitu teknik yang mengeskpose individu terhadap suatu produk, nama dagang atau rangsangan produk lain yang mana seseorang tidak menyadari bahwa dirinya sedang terekspose. Tanpa sadar informasi yang diterima ini akan masuk ke alam tidak sadarnya yang kemungkinan besar mempengaruhi aksinya.
b.      Dampak kesehatan bagi remaja perokok.
1.       Mengganggu performa di sekolah
2.       Perkembangan paru-paru terganggu
3.       Lebih sulit sembuh saat sakit
4.       Kecanduan
5.       Terlihat lebih tua dari usianya

1.5   Kesimpulan
 Perokok pemula banyak dari kalangan remaja. Usia labil para remaja ini makin gampang terpengaruh untuk merokok karena gencarnya iklan rokok. Berdasarkan penelitian Komnas Perlindungan Anak tahun 2007 didapatkan sekitar 91,7 persen remaja berusia 13-15 tahun mulai merokok akibat pengaruh iklan. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh iklan rokok terhadap seseorang hingga akhirnya ia mulai merokok. Tanpa sadar informasi yang diterima ini akan masuk ke alam tidak sadarnya yang kemungkinan besar mempengaruhi aksinya.
Merokok saat remaja membuatnya berisiko kena masalah kesehatan yang serius karena masih berada pada usia pertumbuhan. Rokok ini tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan pada tingkat fisik namun juga emosionalnya. Para ahli mengungkapkan risiko kesehatan merokok pada remaja jauh lebih buruk dibanding dengan orang dewasa yang merokok

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!