Tampilkan postingan dengan label Tugas Teori Organisasi Umum 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tugas Teori Organisasi Umum 1. Tampilkan semua postingan

Minggu, 02 Januari 2011

Saya hanya mempunyai sedikit dari pengalaman organisasi....

Saya mulai dari saya Sekolah Dasar,,
Pada waktu saya SD saya mengikuti Pramuka, kami mengikuti berbagai lomba-lomba di tingkat kota, selain itu waktu saya SD, saya pernah menjai ketua kelas (oranisasi juga kan, oraganisasi kelas) dengan tanggung jawab yang lumayan besar (disuruh ini itu waktu wali kelas tidak masuk).
Hanya itu pengalaman organisasi saya waktu SD,,,

Waktu SMP...
di SMP saya juga mengikuti Pramuka, dikarenakan mereka sangat gagah pada waktu baris berbaris (kostumnya itu lho, maklum masih kecil...). Dipramuka saya dan teman-teman banyak sekali berpartisipasi mengikuti lomba, sampai ke tingkat Provinsi. Sudah berapa puluh piala kami sumbangkan untuk sekolah dari ajang pramuka tersebut. Selain itu Pramuka di sekolah kami selain mengikuti lomba, juga menyelenggarakan lomba. Saya lupa pada waktu itu saya kebagian sebagai panitia apa (tapi beneran jadi panitia lho),,,
Kebanyakan oranisasi saya berkembang di Pramuka,,,
Mungkin yang membaca akan bertanya 'kenapa gak masuk OSIS ajah??'...
Waktu itu saya melihat OSIS itu hanya ajang gengsi-gengsian, mencari kentenaran, biar bisa meng-ospek para murid baru, seolah-olah sebagai balas dendam ketika mereka diospek pada kelas 1....
Sedangkan belajar organisasinya melaui OSIS mungkin ada tetapi sangat-sangat sedikit mungkin...

Waktu SMA....
SMA saya tidak melakukan organisasi apapun...
hanya mengikuti ekstrakulikuler olahraga (termasuk organisasi gak sih??ada ketuanya, wakilnya juga tapi....), itu pun hanya dikelas 1, kelas 2 sudah tidak mengikuti karena ekstrakulikuler olahraga, khususnya bulutangkis dibubarkan T.T...
Saya tidak ikut organisasi karena jadwal saya sudah padat, waktu itu keluarga saya membuka warung kecil-kecilan, nah setiap saya pulang sekolah, saya selalu ditugaskan belanja untuk keperluan warung kami.....jadi gak ada waktu deh buat organisasi.....
Saya tidak masuk pramuka lagi karena waktu SMP nilai saya anjlok gara-gara sering dispensasi untuk melalukan lomba pramuka, makanya saya gak ikut pramuka lagi. Tetapi sekali-kali saya dipanggil untuk mengikuti lomba Pramuka (karena kakak kelas banyak dari SMP saya, jadi tau kemampuan saya),,
Alhamdulilah, nilai saya naik (dari kelas 1 - 3 selalu rengking 10 besar )...

Kuliah...
Sekarang saya sedang mencari kira2 organisasi apa yang cocok buat saya....

terimakasih dan sampai jumpa...


Kamis, 02 Desember 2010

Definisi dari organisasi adalah suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang, pengetahuan dan lain lain. Tujuan disini dapat di definikasikan sebagai output, dan untuk menjadi output diperlukan input. Input dapat berupa raw material, sdm, uang, informasi dll. System sendiri dapat di definikasikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.


Saat ini, banyak manajer mengakui begitu banyaknya bagian dalam organisasi, khususnya keterkaitan antar bagian seperti koordinasi antar pusat dan daerah, mandor dan buruh-buruh lain. Para manajer saat ini lebih peduli pada apa yang bekerja di dalam organisasi dan feedback. Jadi, bila ada persoalan dalam organisasi, manajer tidak serta merta focus pada persoalan yang dilaporkan, melainkan melihat pola keterkaitan yang lebih besar. Manajer lebih focus pada hasil yang ingin dicapai organisasi. Caranya, manajer lebih focus pada struktur yang biasa menciptakan perilaku yang mempengaruhi tindakan dibandingkan relative pada tindakan – tindakan yang selalu berulang sejak masa lalu.


Seperti telah dibahas sebelumnya, bahwa pengertian organisasi adalah suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama.tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang, pengetahuan dll. Sedangkan pengertian dari sosial adalah manusia yang berkaitan dengan masyarakat dan para anggotanya. Dengan demikian system social antara lain dengan adanya organisasi social & organisasi social.


Perilaku organisasi adalah telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang bertindak di dalam organisasi. Dengan demikian dalam kaitanya dengan organisasi sebagai system social maka kajian perilaku organisasi mencangkup sebagai aspek seperti : Publik, Bisnis, Sosial dll. Sebagai contoh PSSI ( Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) sebagai organisasi yang bergerak dibidang olahraga sepak bola tidak hanya terpaku pada satu aspek kajian yaitu sepak bola.


2. Proses pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.


Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok, daripada keputusan yang diambil secara individual.


Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seseorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuanya dalam hal tertentu oleh oleh anggota lainya.


Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karena sangat sulit menentukan indicator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit. Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untuk mempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.


Cara lain untuk memahami tindak komunikasi dalam organisasi adalah dengan melihat bagaimana suatu organisasi menggunakan metode-metode tertentu untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi. Dalam dataran teoritis, kita mengenal empat metode pengambilan keputusan, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).


a. Kewenangan Tanpa Diskusi

Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.


Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok,daripada keputusan yang diambil secara individual.


b. Pendapat Ahli

Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.


Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik; untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.



c. Kewenangan Setelah Diskusi

Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.


Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.


d. Kesepakatan


Kesepakatan atau konsensusakan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.


Namun demikian, metodepengambilan keputusan yang dilakukan melalui kesepakatn ini, tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan. Yang paling menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.


Keempat metode pengambilan keputusan di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor:


• jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan,


• tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan


• kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Berdasarkan proses pembentukanya:

  • Organisasi Formal

Organisasi yang dibentuk secara sadar dan dengan tujuan-tujuan tertentu diatur dengan ketentuan-ketentuan formal baik dalam anggaran dasar maupun anggaran rumah tangga, kegiatan atau hubungan yang terjadi adalah hubungan jabatan sebagaimana diatur dalam ketentuan tertulis

  • Organisasi Informal

Terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuan tidak jelas, anggaran dasar serta anggaran rumah tangga tidak ada, hubungan terjalin secara pribadi

Berdasarkan Kaitan Hubungan dengan Pemerintah:

· Organisasi Resmi, Organisasi yang di bentuk dengan pemerintah dan atau harus terdaftar dalam lembaran Negara.

· Organisasi Tidak Resmi, Organisasi yang tidak ada hubunganya dengan pemerintah dan atau tidak terdaftar dalam lembaran Negara

Berdasarkan Skalanya:

  1. Organisasi besar
  2. Organisasi sedang
  3. Organisasi kecil

Berdasarkan tujuannya:

· Organisasi Sosial, Organisasi yang tujuan utamanya memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa memperhitungkan untung rugi

· Organisasi Perusahaan, Organisasi yang didirikan dengan tujuan komersil atau mencari keuntungan

Berdasarkan bagan organisasi:

  1. Segitiga Vertikal
  2. Segitiga Horosontal
  3. Kerucut Vertikal Horisontal
  4. Lingkaran
  5. Setengah lingkaran
  6. Oval

Berdasarkan Tipe atau bentuknya:

Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:

    1. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)

Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga

Ciri-ciri:

¨ Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang

¨ Jumlah karyawan sedikit

¨ Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi

¨ Belum terdapat spesialisasi

¨ Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan

    1. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)

Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:

Ciri-ciri:

§ Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung

§ Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff

§ Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff

§ Jumlah karyawan banyak

§ Organisasi besar, bersifat komplek

§ Adanya spesialisasi

    1. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)

Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Ciri-ciri:

© Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan

© Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan

© Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis

© Target-target jelas dan pasti

© Pengawasan ketat

© Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

    1. ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

Ciri-ciri:

ª Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.

ª Terdapat spesialisasi yang maksimal

ª Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja

    1. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)

Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.

Ciri-ciri:

© Organisasi besar dan kadang sangat ruwet

© Jumlah karyawan banyak.

© Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:

˜ Karyawan dengan tugas pokok (line personal)

˜ Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)

˜ Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)

    1. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)

Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.

Ciri-ciri:

Ž Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif

Ž Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.

Ž Asas musyawarah sangat ditonjolkan

Ž Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana

Ž Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.

2. SKEMA ORGANISASI

Skema atau bagan organisasi adalah suatu lukisan yang dimaksudkan untuk menggambarkan susunan organisasi baik mengenai fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.

Macam-macam Skema Organisasi:

ö Berdasarkan teknik atau cara membuatnya:

Ž Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah

Ž Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan

Ž Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar

Ž Skema Organisasi Lingkaran

Ž Skema Organisasi Gambar

ö Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya:

Ž Skema Organisasi Fungsional:

Menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-funsi yang lain.

Ž Skema Organisasi Jabatan

Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.

Ž Skema Organisasi Nama

Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.

Ž Skema Organisasi Nama dan Jabatan

Menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.

Ž Skema Organisasi Struktur

Menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!