Pengertian Birokrasi
Birokrasi berasal dari
kata “bureau” yang berarti meja atau kantor; dan kata “kratia” (cratein)
yang berarti pemerintah. Jadi pada mulanya, istilah ini digunakan untuk
menunjuk pada suatu sistematika kegiatan kerja yang diatur atau diperintah oleh
suatu kantor melalui kegiatan-kegiatan administrasi (Ernawan, 1988).
Birokrasi berdasarkan
definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah suatu sistem kontrol dalam
organisasi yang dirancang berdasarkan aturan-aturan yang rasional dan
sistematis, dan bertujuan untuk mengkoordinasi dan mengarahkan
aktivitas-aktivitas kerja individu dalam rangka penyelesaian tugas-tugas
administrasi berskala besar
Birokrasi merupakan
keseluruhan pejabat negara di bawah pejabat politik. Birokrasi juga bisa
diartikan sebagai setiap organisasi berskala besar. Ini merupakan definisi
birokrasi yang bebas dari value (nilai), yakni birokrasi tidak dilihat dari
penilaian baik atau buruk.
Menurut Peter M. Blau birokrasi
adalah “tipe organisasi yang dirancang untuk menyelesaikan tugas-tugas
administratif dalam skala besar dengan cara mengkoordinasi pekerjaan banyak
orang secara sistematis”.
Hegel berpendapat
birokrasi adalah medium yang dapat dipergunakan untuk menghubungkan kepentingan
partikular dengan kepentingan general (umum). Sementara itu teman
seperjuangannya Karl Marx berpendapat bahwa birokrasi merupakan instrumen yang
dipergunakan oleh kelas yang dominan untuk melaksanakan kekuasaan dominasinya
atas kelas-kelas sosial lainnya, dengan kata lain birokrasi memihak kepada
kelas partikular yang mendominasi tersebut.
Apa
yang terbayang dalam pikiran anda ketika mendengar kata birokrasi? Proses
pelayanan publik yang lamban, berbelit-belit, berputar-putar serta tidak jelas
alur kerjanya ? Merasa di pingpong kesana kemari tanpa kepastian yang jelas ?
Bayangkan ketika anda sudah datang pagi-pagi sebelum jam kantor pelayanan
publik buka, kemudian anda menunggu sudah satu jam lebih dari jam masuk namun
masih belum ada pegawai yang datang melayani anda ? Marah, dongkol itu yang
anda rasakan tapi kemarahan itu
semakin menjadi-jadi karena anda tidak bisa berbuat apa-apa. Wikipedia Bahasa
Indonesia mendefinisikan birokrasi sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando berbentuk
piramida, dimana lebih banyak orang berada ditingkat bawah dari pada tingkat
atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya administratif maupun
militer.
Masih dari laman Wikipedia
Bahasa Indonesia yang sama, Kamus Besar Bahasa Indonesia, mendefinisikan
birokrasi sebagai:
1. Sistem pemerintahan yang
dijalankan oleh makan pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hirarki
dan jenjang jabatan
2. Cara bekerja atau susunan
pekerjaan yang serba lamban, serta menurut tata aturan (adat dan sebagainya)
yang banyak liku-likunya dan sebagainya.
Manajemen Keuangan Masalah Utama Birokrasi
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
suatu organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini organisasi adalah struktur
pemerintahan di Jabodetabek.
Dalam manajemen keuangan tidaklah lepas dari masalah korupsi.
Mungkin karena korupsi sudah menjadi tradisi dalam pengelolaan keuangan bagi
unsur-unsur pemerintahan seperti di Jabodetabek ini.
Meski reformasi birokrasi sudah berjalan, namun
pelayanan birokrasi khususnya di bidang keuangan masih belum optimal. Ada
beberapa hal yang menjadi penyebab belum optimalnya pelayanan, di antaranya
aparat birokrasi yang kurang profesional dan lambatnya pelayanan dalam
mengikuti perkembangan jaman, contohnya dalam hal penggunaan teknologi.
Pegawai pemerintahan perlu meningkatkan efisiensi kerja. Dan pemerintah dituntut memperkokoh kelembagaan. Upaya memperkokoh kelembagaan dapat dilakukan dengan berbagai langkah, di antaranya dengan meningkatkan koordinasi antar individu, meningkatkan kapasitas internal, dan mengubah pola pikir individu juga organisasi. Transformasi kelembagaan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pelayanan publik.
Selain itu, pelayanan publik dinilai dalam sistem pengelolaan negara harus bersih dari praktek-praktek kecurangan seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pegawai pemerintahan perlu meningkatkan efisiensi kerja. Dan pemerintah dituntut memperkokoh kelembagaan. Upaya memperkokoh kelembagaan dapat dilakukan dengan berbagai langkah, di antaranya dengan meningkatkan koordinasi antar individu, meningkatkan kapasitas internal, dan mengubah pola pikir individu juga organisasi. Transformasi kelembagaan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pelayanan publik.
Selain itu, pelayanan publik dinilai dalam sistem pengelolaan negara harus bersih dari praktek-praktek kecurangan seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Contohnya tentang pengurusan KTP
atau kartu kuning yang masih diwarnai pungutan.Padahal di dalam aturan, tidak
dibebankan biaya apapun. Demikian juga pengurusan SIM yang tanpa pelicin bisa
berminggu-minggu lamanya. Hal ini dapat kita jumpai dalam pemerintahan di
Jabodetabek, walaupun daerah lain tidak tertutup kemungkinan juga melakukannya.
Geoge
Junus Aditjondro telah melontarkan ide tetang model korupsi
tiga lapis, yang marak terjadi di Indonesia, yaitu:
1. Korupsi lapis pertama, dimana
permintaan untuk diberi balas jasa berasal
dari para birokrat atau pejabat
pelayanan publik, yang diajukan kepada
masyarakat.
2. Korupsi lapis kedua, dimana lahir
jejaring korupsi antara birokrat, politisi,
aparat penegak hukum, dan perusahaan
yang memperoleh perlakuan
istimmewa.
3. Korupsi lapis ketiga, yakni korupsi
yang melibatkan organ-organ
internasional, termasuk di dalamnya
lembaga-lembaga donor yang
memberikan bantuan untuk program anti
korupsi.
0 komentar:
Posting Komentar