Nama : Tibyan Dimas
Marham
Kelas : 3KA24
NPM :
12109242
Mata Kuliah : Bahasa
Indonesia 2
91 Persen Remaja Mulai Merokok Karena Terpengaruh
Iklan
Jakarta, Perokok pemula
banyak dari kalangan remaja. Usia labil para remaja ini makin gampang
terpengaruh untuk merokok karena gencarnya iklan rokok. Berdasarkan penelitian
Komnas Perlindungan Anak tahun 2007 didapatkan sekitar 91,7 persen remaja
berusia 13-15 tahun mulai merokok akibat pengaruh iklan. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh iklan rokok
terhadap seseorang hingga akhirnya ia mulai merokok. Kondisi ini tak
lepas dari banyaknya iklan subliminal, yaitu teknik yang mengeskpose individu
terhadap suatu produk, nama dagang atau rangsangan produk lain yang mana
seseorang tidak menyadari bahwa dirinya sedang terekspose. Tanpa sadar
informasi yang diterima ini akan masuk ke alam tidak sadarnya yang kemungkinan
besar mempengaruhi aksinya.
Merokok saat remaja membuatnya berisiko kena
masalah kesehatan yang serius karena masih berada pada usia pertumbuhan. Rokok
ini tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan pada tingkat fisik namun juga
emosionalnya. Para ahli mengungkapkan risiko kesehatan merokok pada
remaja jauh lebih buruk dibanding dengan orang dewasa yang merokok. Berikut
ini beberapa masalah yang bisa muncul jika remaja merokok seperti dikutip dari Livestrong, Selasa (22/5/2012) yaitu:
1. Mengganggu performa di sekolah
Remaja yang merokok akan mengalami penurunan dalam nilai
olahraganya karena tidak bisa berjalan jauh atau berlari cepat seperti sebelum
merokok. Jika ikut ekstrakurikuler musik akan membuatnya tidak maksimal
saat main musik, serta menurunkan kemampuan memori otaknya dalam belajar yang
bisa mempengaruhi nilai-nilai pelajarannya.
2. Perkembangan paru-paru terganggu
Tubuh berkembang pada tahap pertumbuhannya, dan jika seseorang
merokok pada periode ini bisa mengganggu perkembangan
paru-parunya. Terlebih jika remaja merokok setiap hari, maka bisa
membuatnya sesak napas, serta batuk yang terus menerus, dahak berlebihan dan
lebih mudah terkena pilek berkali-kali.
3. Lebih sulit sembuh saat sakit
Ketika remaja sakit maka mereka akan lebih sulit baginya untuk
bisa kembali sehat seperti semula karena rokok mempengaruhi sistem imun di
dalam tubuh. Rokok ini juga memicu masalah jantung di usia muda serta
mengurangi kekuatan tulang.
4. Kecanduan
Remaja yang merokok cenderung menjadi kecanduan terhadap
nikotin yang membuatnya lebih sulit untuk berhenti merokok. Saat ia
memutuskan untuk berhenti merokok, maka gejala emosional seperti depresi,
insomnia, mudah marah dan masalah mentalnya bisa berdampak negatif pada kinerja
sekolah serta perilakunya.
5. Terlihat lebih tua dari usianya
Orang yang mulai merokok di usia muda akan mengalami proses
penuaan lebih cepat (penuaan dini). Ia akan memiliki garis-garis di wajah serta
kulit lebih kering sehingga penampilannya akan lebih tua dibanding
usianya. Selain itu rokok juga membuat remaja memiliki jerawat atau
masalah kulit lainnya, serta gigi yang kuning.
Review
1.1 Abstrak
Dalam artikel ini, penulis ingin menyampaikan kepada para pembaca bagaimana
iklan rokok sangat mudah mempengaruhi remaja untuk merokok. Berdasarkan
penelitian tahun 2007, 91,7% remaja mulai merokok akibat pengaruh iklan. Selain
itu, penilis juga ingin menyampaikan bahaya merokok bagi kesehatan remaja.
1.2 Permasalahan
1.
Bagaimana
iklan rokok sangat berpengaruh bagi remaja?
2.
Bagaimana
dampak kesehatan bagi remaja yang merokok?
1.3 Tujuan
1.
Menyadarkan
remaja akan bahaya iklan rokok.
2.
Meningkatkan
pengetahuan bahaya merokok.
1.4 Metode
Penelitian
a.
Iklan rokok
sangat berpengaruh bagi remaja.
Berdasarkan penelitian
Komnas Perlindungan Anak tahun 2007 didapatkan sekitar 91,7 persen remaja
berusia 13-15 tahun mulai merokok akibat pengaruh iklan. Hal
ini menunjukkan besarnya pengaruh iklan rokok terhadap seseorang hingga
akhirnya ia mulai merokok. Kondisi ini tak lepas dari banyaknya iklan
subliminal, yaitu teknik yang mengeskpose individu terhadap suatu produk, nama
dagang atau rangsangan produk lain yang mana seseorang tidak menyadari bahwa
dirinya sedang terekspose. Tanpa sadar informasi yang diterima ini akan
masuk ke alam tidak sadarnya yang kemungkinan besar mempengaruhi aksinya.
b.
Dampak
kesehatan bagi remaja perokok.
1. Mengganggu performa di sekolah
2. Perkembangan paru-paru terganggu
3. Lebih sulit sembuh saat sakit
4. Kecanduan
5. Terlihat lebih tua dari usianya
1.5 Kesimpulan
Perokok pemula
banyak dari kalangan remaja. Usia labil para remaja ini makin gampang
terpengaruh untuk merokok karena gencarnya iklan rokok. Berdasarkan penelitian
Komnas Perlindungan Anak tahun 2007 didapatkan sekitar 91,7 persen remaja
berusia 13-15 tahun mulai merokok akibat pengaruh iklan. Hal
ini menunjukkan besarnya pengaruh iklan rokok terhadap seseorang hingga
akhirnya ia mulai merokok. Tanpa sadar informasi yang diterima ini akan
masuk ke alam tidak sadarnya yang kemungkinan besar mempengaruhi aksinya.
Merokok saat remaja membuatnya berisiko kena
masalah kesehatan yang serius karena masih berada pada usia pertumbuhan. Rokok
ini tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan pada tingkat fisik namun juga
emosionalnya. Para ahli mengungkapkan risiko kesehatan merokok pada
remaja jauh lebih buruk dibanding dengan orang dewasa yang merokok